Makalah Organisasi Berkas Indeks Sequential
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sistem
dapat diartikan sekumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk menghasilkan
suatu hal atau tujuan.
Berkas
adalah sebuah unit tempat menyimpan informasi. dapat diakses lebih dari satu
proses, dapat dibaca, dan bahkan menulis yang baru.
Sedangkan
Sistem Berkas adalah sistem penyimpanan pengorganisasian, pengelolaan data pada
alat penyimpanan eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu.
Pengertian
organisasi berkas adalah teknik atau cara untuk menyatakan dan menyimpan
record-record dalam berkas/file.
Record
adalah merupakan kumpulan dari data yang terstruktur. Dalam record setiap
elemen bisa mempunyai data yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Model
dasar berkas file terdiri atas 4 macam, yaitu: (1) Sequential, (2) Relative,
(3) Index Squential dan (4) Multi Key.
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian Organisasi Berkas Index Sequential
?
2.
Hal-hal
yang berhubungan dengan Organisasi Berkas Index Sequential ?
3.
Apa
keuntungan dan kerugian pada Organisasi Berkas Index Sequential ?
4.
Bagaimana
tahapan-tahapan dalam penyusunan Organisasi Berkas Index Sequential?
5.
Apa
yang dimaksud dengan struktur pohon?
6.
Apa
yang dimaksud dengan pohon biner?
7. Implementasi
Organisasi Berkas Index Sequential
1.3.
Maksud dan Tujuan
Secara umum tujuan penyusunan makalah ini bertujuan
untuk :
1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Berkas dan Pengarsipan Semester IV
2. Menjelaskan tentang Organisasi Berkas Index
Sequential.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Organisasi Berkas
Indeks Sequential
Organisasi berkas
indeks sequential adalah berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga
dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun secara direct (langsung)
atau kombinasi keduanya. Atau bisa diartikan bahwa berkas index sequential ini
merupakan kombinasi dari berkas sequential dan berkas relatif.
Organisasi berkas ini
mirip dengan Organisasi Berkas Sequential dimana setiap rekaman disusun secara
beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks yang digunakan untuk
mencatat posisi atau alamat dari suatu kunci rekaman di dalam file.
2.2.
Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Organisasi Berkas Index Sequential
2.2.1.
Jenis Akes Berkas Index Sequential :
1)
Akses Sequential
(suatu cara pengaksesan record yang didahului pengaksesan record-record
didepannya). Contoh Magnetic Tape.
2)
Akses Direct
(suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record
yang ada). Contoh: Magnetic Disk.
2.2.2.
Jenis Proses Berkas Index Sequential :
1)
Batch (proses
mengolah data dengan menghimpunnya terlebih dahulu kemudian mengatur dan
mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok yang disebut batch atau bisa
diartikan suatu proses yang dilakukan secara group dan kelompok). Contoh File
ada kalau didukung file lain, file nilai, ada dosen, mahasiswa, dan lain-lain.
2)
Interactive
(mengolah data dengan saling berhubungan atau berkaitan secara langsung yang
dilakukan secara satu persatu yaitu record demi record). Contoh pencarian IPK
mahasiswa yang lebih dari 3.
2.2.3.
Struktur Berkas Index Sequential:
1)
Index =binary
search tree
2)
Data =sequential
Index-nya
digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record
tertentu. Sedangkan data-nya digunakan untuk mendukung akses squential terhadap
seluruh kumpulan-kumpulan record.
2.3.
Keuntungan dan Kerugian Dalam Organisasi Berkas
Index Sequential :
2.3.1. Kegunaan Sekaligus Keunggulan Index Sequential File
·
Bentuk
file yang paling banyak dipakai.
·
Dipakai
bila file ingin selalu dalam kondisi up to date.
·
Sebuah
record dapat di insert (dimasukkan/ditambah) atau di retrieve
(dibetulkan/dikembalikan semula) secara langsung melalui indexnya.
·
Sangat
sesuai untuk proses secara on-line
·
Bisa
juga diakses secara sequential
·
Mempunyai semua keunggulan dari
sequential file
2.3.2.
Kelemahan Index
Sequential File
·
Search/pencarian
hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang mengurutkan file
Performance.
·
Diperlukan
perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file ini,
harus semuanya diproses terlebih dahulu.
·
Data yang
tersimpan harus sudah urut (sorted).
·
Posisi data yang
tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah
saat proses selesai dilakukan.
·
Tidak bisa
dilakukan secara langsung.
2.4.
Tahapan
Dalam Organisasi Berkas Secara Sequential
Ada beberapa tahapan dalam organisasi
berkas secara sequential, yaitu :
1. Pengumpulan
Data
Proses dimana data yang
ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya. Pada
tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan
terorganisir dengan baik.
2. Pemasukkan
Data ( Input Data )
Pada tahap ini,
data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanent dimasukkan
( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini
dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya.
3. Pengeditan
Data
Tahap selanjutnya yang
harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan data. Setelah data
yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses
selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan
diubah ( edit ).
4. Penyortiran
Data Yang Telah Di Edit
Tahap terakhir dalam
tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan pengeditan pada
data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di
sortir.
2.5. STRUKTUR
POHON
Sebuah
pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu
elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan
bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root
sebagai puncaknya.
Contoh
umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah
keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.
Akar
pohon (root) adalah Handoko.
Secara
rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut:
·
Sebuah simpul tunggal adalah sebuah
pohon.
·
Bila terdapat simpul n, dan beberapa
sub-pohon T1,T2,...,Tk, yang tidak saling
berhubungan, yang masing-masing
akarnya adalah n1,n2,..., nk,
dari simpul/sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar
dari simpul-simpul n1,n2,...,nk.
2.6.
POHON BINER
Pohon
Biner adalah Binary Tree atau Pohon Biner adalah sebuah tree yang setiap
nodenya maksimal hanya memiliki dua anak. Salah satu tipe pohon
yang paling banyak dipelajari adalah
pohon biner. Pohon Biner
adalah
pohon
yang
setiap
simpulnya
memiliki
paling
banyak dua buah cabang/anak.
Contoh:
Pada
contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree.
Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah
record tertentu, sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung
akses sekuensial terhadap seluruh kumpulan record-record.
2.7. IMPLEMENTASI
ORGANISASI BERKAS INDEX SEQUENTIAL
Ada 2 pendekatan dasar
untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential ,
yaitu:
1. Blok
Indeks dan Data (Dinamik)
2. Prime
dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan
tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data, dimana
masing-masing menempati berkas yang terpisah.
Alasannya :
Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks
dan bagian data, dimana masing-masing menempati file yang terpisah. Karena
diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing-masing file
tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat Direct Access
Storage Device (DASD).
Keterangan:
1.
Blok
Indeks dan Data (Dinamik)
Pada pendekatan ini
berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas indeks
mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sekuensial
dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara
pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat
logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok.
Blok-blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan
bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi
key field dan pointer).
Setiap tingkat
akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4 record data) di
tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg akan mendapatkan
record yg dicari secara direct.
Bila dilakukan
penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada
tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan
membentuk blok baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi
blok index-nya.
Bila dilakukan
penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak
ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan
membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu
di overflow data area-nya
.Contohnya
;
Pada gambar tersebut
ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai
bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang
lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok
indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang
menunjuk ke blok data.
Jika sebuah permintaan
untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin mengakses dengan nilai key
BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1) yang
pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok
indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang
berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. Pointer berikutnya
yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan
menunjuk blok data 2. Blok data ini akan mencari untuk record dengan key
tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record tersebut ditemukan.
2.
Prime
dan Overflow Data Area (Statik)
Pendekatan
lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan
struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik
hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik
dari nilai key.
Indeksnya
ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder index dan tingkat track index.
Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area
dan overflow area.
Contohnya
:
Setiap
cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6
cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari
setiap cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Dalam
sebuah track data, tracknya disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat
pertama dari indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks. Tingkat
kedua dari indeks dinamakan cylinder indeks.
Entry
pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder
indeks: nilai key tertinggi, nomor cylinder.
Contoh
Pengaksesan:
Misal :
mengakses dengan nilai key BAT
Ø Pertama :
Cari pada master indeks,
Ø Kedua :
Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNX akan menunjuk ke
cylinder index,
Ø Ketiga
: Karena BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari ELEPHANT akan menunjuk ke
track 0 dari cylinder 1,
Ø Keempat
: Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka pointer dari BABOON
akan menunjuk ke track 2,
Ø Kelima
: Cari secara sequential sampai BAT ditemukan.
Hal
ini bisa disimpulkan: Permintaan untuk mengakses data secara sequential
akan dilakukan dengan mengakses cylinder dan track dari berkas
data prime secara urut.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari data diatas maka didapatkan
kesimpulan yaitu Organisasi berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang
disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara
direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential data merupakan
segala sesuatu yang masih dalam bentuk bahan mentah yang akan diproses. Data
yang sudah diproses tersebut dan berguna bagi orang yang menerimanya ini
disebut sebagai informasi.
Indeks disusun berdasarkan binary search tree dan digunakan untuk melayani sebuah
permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu.
Berkas data sequential digunakan untuk mendukung akses sequential terhadap seluruh kumpulan
record-record. Pada pendekatan ini kita menyusun data dengan lebih
memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik, jadi berkas indeks dan
berkas data diorganisasikan dalam blok.
·
Berkas indeks mempunyai struktur tree
·
Berkas data mempunyai struktur sequential
dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Didalam organisasi Berkas index
sequential ini ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari
organisasi berkas indeks sequential , yaitu: Blok Indeks dan Data (Dinamik) ,
Prime dan Overflow Data Area (Statik) .
DAFTAR PUSTAKA
1.
Download artikel
dari http://oktosetia.blogspot.com/2011/12/materi-mata-kuliah-sistem-berkas.html
2.
http://q2nsinfomasi08.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-sequential.html
3.
http://journal.mercubuana.ac.id/data/1Bab5.doc
4.
Power Point dari
Sukma Firdaus, S.Si., M.T.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
9 komentar:
ijin di copy ya gan :)
mohon maaf sebelumnya gan
kalau menurut saya dalam makalah atau jurnal agan ini, belum di jelaskanya pada rumusan masalah dan maksud tujuan gan.
seharusnya menjadi maksud dan tujuan, membahas secara singkat apa yang menjadi rumusan masalah.
pengaturan font dan space masih tidak beraturan
gan dan dari jurnal agan terlihat kalau agan copy paste dari sumber yang lain gan
ijin copy gan , buat bikin makalah
Ijin di copy ya gan
Ijin copy bg
ijin copy ya
makasih sudah share
isolasi double tape
Posting Komentar