Tetapan Penuh Cinta (^_^).
CERITA INSPIRASI
Pernahkah kalian menatap orang-orang terdekat
kamu ketika saat dia sedang tidur?
Kalau belum, cobalah sekali untuk menatap
mereka saat mereka sedang tidur.
Saat itu, yang terlihat adalah ekspresi paling suci
dan paling jujur dari seseorang.
Orang paling kejam di dunia pun
jika dia sudah tidur, tak akan terlihat wajah bengisnya.
Perhatikanlah ayah kamu ketika
beliau sedang tidur.
Sadarilah, badannya yang dulu tegap dan gagah itu kini
semakin tua dan lemah,
betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya,
betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.
Orang inilah yang setiap hari bekerja keras untuk
kesejahteraan kita, anak-anaknya.
Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita
kenyang dan pendidikan kita lancar.
Sekarang, beralihlah.
Lihatlah ibu kamu,
kulitnya mulai berkeriput semakin hari dan tangan yang
dulu halus membelai-belai tubuh kita ketika kita bayi
kini kasar kerana tempaan hidup yang sukar.
Orang inilah yang tiap hari mengurus keperluan kita.
Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan
mengomeli kita semata-mata kerana rasa kasih dan sayang,
dan sayangnya, itu sering kita salah artikan.
Cobalah menatap wajah orang-orang
tercinta itu :
Ayah, Ibu, Suami, Isteri, Kakak,
Adik, Anak, Sahabat, Semuanya.
Rasakanlah kuasa cinta yang mengalir perlahan disaat
menatap wajah bersih yang terlelap itu.
Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika
mengingat
betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan
orang-orang itu untuk kebahagiaan kamu semua..
Pengorbanan yang kadang tertutup oleh silap faham yang
kecil..
Entah kenapa selalu sahaja nampak besar?
Secara ajaibnya, Allah mengatur agar
pengorbanan itu
agar boleh dilihat melalui wajah-wajah jujur mereka
semasa sedang tidur.
Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka
ungkapkan.
Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap
segalanya.
Tanpa kata, tanpa suara dia berkata :
“betapa lelahnya aku hari ini”.
Dan penyebab lelah itu?
Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita.
Suami yang bekerja keras mencari nafkah,
isteri yang bekerja keras mengurus dan mendidik anak, juga rumah.
Kakak, adik, anak, dan sahabat yang ada dalam
hari-hari suka dan duka bersama kita.
Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang
pernah terjadi dengan menatap wajah-wajah mereka.
Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan yang muncul
jika mengingati itu semua.
Bayangkanlah apa yang akan terjadi
jika esok hari mereka “orang-orang dikasihi itu” tak lagi membuka matanya
selamanya.
Semoga saudara dan saya sendiri
renungkan bersama..wslm..
sumber : http://mrsempoifaiz.blogspot.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar